Pijakanrakayat.eu.org, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menandatangani perjanjian pembelian 6 jet Rafale saat lawatan Menteri Angkatan Bersenjata Perancis Florence Parly ke Jakarta, Kamis siang.
Rencananya Indonesia akan membeli 42 unit pesawat tempur generasi 4.5 yang memiliki kemampuan serangan darat laut, pengintaian, serangan akurasi tinggi, serta pencegahan serangan nuklir, dan mampu melaju dengan kecepatan maksimal 1389 kilometer per jam pada ketinggian maksimal hingga 50 ribu kaki.
Prabowo mengatakan bahwa dibidang alutsista, Indonesia merencanakan pembelian alutista yang cukup signifikan.
"Untuk multi grow combat aircrafts, kita rencananya akan mengakuisisi 42 pesawat Rafale. Kita mulai hari ini dengan tanda tangan kontrak pertama untuk 6 pesawat yang akan disusul dalam waktu dekat dengan 36 pesawat lagi dengan dukungan latihan persenjataan dan simulator-simulator yang dibutuhkan".
Menteri Angkatan Bersenjata Perancis Florence Parly menyatakan, kerjasama dibidang pertahanan ini diharapkan dapat berkontribusi positif dalam modernisasi alutsista Indonesia.
"Kita berhasrat bersama Menteri Prabowo Subianto bahwa kontrak dapat diaktifkan sesegera mungkin untuk melancarkan proses produksi dan agar Indonesia dapat memanfaatkan sarana yang luar biasa ini dalam waktu dekat"
Baca Juga : Spesifikasi Jet Tempur F-15
Baik Prabowo maupun Parly tidak menyebut berapa nilai atau harga pembelian jet tempur tersebut. yang juga dipakai oleh India, Uni Emirat Arab, dan Qatar.
Dilansir dari Aerotime Hub, harga unit jet tempur Dassault Rafale diperkirakan berkisar antara 100 hingga 120 juta USD, atau lebih mahal dari Sukhoi SU-35 pabrikan Rusia, yang dipatok sekitar 85 juta USD.
Kunjungan Menteri Florence Parly juga membuahkan 4 hasil kerjasama lainnya dengan perusahaan Perancis.
Pertama, kerjasama pengembangan riset kapal selam antara PT PAL dengan Naval Group, yang nantinya mengarah pada pembelian kapal selam Scorpene.
Kedua, kerjasama PTDI dengan Dassault Aviation untuk perawatan pesawat tempur dan helikopter buatan Perancis di Indonesia.
Ketiga, perjanjian kerjasama pengadaan satelit perthanan antara PT LEN dengan Thales, serta kerjsama Pindad dan Nexter dibidang manufaktur persenjataan darat kaliber besar.